Inilah Tahap Rehabilitasi Narkoba

Inilah Tahap Rehabilitasi Narkoba
Inilah Tahap Rehabilitasi Narkoba

Selama beberapa dekade terakhir, Amerika Serikat telah dihadapkan dengan peningkatan yang mengkhawatirkan dalam penyalahgunaan narkoba di antara rakyatnya.

Dari 1979 hingga 1989, tingkat penyalahgunaan narkoba meningkat 20 persen.

Pada saat yang sama, jumlah pecandu meningkat dari dua juta menjadi tiga juta.

Dalam banyak kasus, pecandu narkoba mengalami perubahan drastis pada kesehatan fisik dan mentalnya setelah menyalahgunakan narkoba.

Namun, ada cara untuk membantu mereka pulih dari kecanduan dan menjalani kehidupan normal. Dalam hal ini bisa dilakukan dengan cara melakukan konsultasi dan penanganan khusus pada ahlinya seperti Ashefa Griya Pusaka

Pecandu narkoba dapat dirawat dengan fasilitas medis seperti obat atau fasilitas kejiwaan tergantung pada kondisinya.

Sebuah pusat medis mengkhususkan diri dalam mengobati masalah fisik yang disebabkan oleh penyalahgunaan narkoba.

Ini termasuk bisul, ruam dan disfungsi seksual.

Dalam beberapa kasus, Tahap Rehabilitasi Narkoba berupa intervensi bedah diperlukan untuk memulihkan kesehatan pecandu narkoba.

Namun, ini hanya bisa dilakukan jika dokter berpengalaman dalam prosedur tersebut.

Selain pemulihan fisik, perawatan psikologis juga diperlukan.

Ini melibatkan konseling oleh psikiater yang akan membantu pecandu mendapatkan kembali kesehatan mental mereka.

Mereka kemudian dapat mencari pekerjaan dan menjauhi narkoba.

Saat menangani masalah fisik pecandu, penting juga untuk memberinya bantuan psikiatri:

Sementara beberapa pecandu kambuh dan meninggal setelah dirawat, yang lain dapat berhasil direhabilitasi.

Pada akhirnya, ini dimungkinkan karena ada berbagai cara untuk membantu pecandu narkoba pulih dari kecanduannya.

Ada pusat medis untuk pemulihan fisik dan gereja untuk pemulihan emosional.

Keduanya diperlukan untuk membantu pecandu kembali ke masyarakat menjadi orang yang sehat sekali lagi.

1. Agama – bagi sebagian pecandu – dapat menjadi sumber kenyamanan dan keamanan baru mereka setelah mereka pulih dari kecanduannya.

Dalam skenario ini, salah satu anggota keluarga atau kolega pecandu menghubungi gereja Kristen setempat dan meminta doa untuk anggota keluarga atau kolega mereka.

Anggota keluarga atau rekan kemudian mulai menghadiri gereja dengan tujuan untuk menjaga hidupnya di tangan Tuhan sambil pulih dari kecanduannya.

Gereja menghubungi pecandu melalui sponsornya – yang juga anggota gereja – dan membantunya bangkit kembali secara rohani saat ia pulih dari kecanduannya.

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *