AllVerta.Com – Berita terbaru seputar musisi Indonesia, Andika Mahesa belum lama ini membuat sebuah pernyataan yang cukup menegangkan kala diundang hadir ke Youtube Vindes. Andika terang-terangan menyebut jika Kangen Band adalah pelopor musik pop melayu di Indonesia, yang lantas diikuti oleh sederet band lain, ST12 dan masih banyak lainnya.
Sangat disayangkan, ucapan Andika itu tidak disetujui oleh Charly Van Houten. Ia merasa tidak terima karena ST12 disebut ikut-ikutan Kangen Band membawakan genre pop melayu.
Baca Juga : Habis Lecehkan Andika Kangen Band, Viral Aksi Zinidin Zidan Diduga Permainkan Adzan
“Bukan tidak nyaman sih, lebih ke merasa fals dan aneh aja denger penyampaian Andika dengan bilang ST12 adalah salah satu pengikut. Apalagi ketika bicara soal band musik melayu, Andika menurut saya tidak bener-bener mengkajinya dengan cukup teliti dan cermat,” kata Charly Van Houten
Baca Juga : Dinar Candy vs Nikita Mirzani Adu Tinju di atas Ring pada 12 Juni 2022
1. Charly Van Houten Membuktikan Bahwa ST12 Lebih Dulu Bawa Genre Pop Melayu
Tidak hanya sekedar menyangkal melalui balasan omongan saja, Charly juga kemudian menyertakan beberapa fakta jika ST12 sudah lebih dulu membawakan genre pop rock melayu ketimbang Kangen Band, yakni sejak sekitar tahun 2004.
Baca Juga : Alasan Brian Resmi Keluar dari Sheila on 7
“Dulu pada tahun 2004, ST12 rilis album AKU MASIH SAYANG dengan mengambil genre pop rock melayu dan aku mengabil karakter cara bernyanyi dengan legato-legato melayu. Jauh sebelum aku mereferensikan Kangen Band di tahun 2006 ke salah satu produser label yaitu mas Yongki dan almarhum kang Hari Tasman dan itu awal perjalanan sejarahnya yang aku tahu,” jelas Charly.
2. Tindakan Lanjutan Terkait Ucapan Andika Kangen Band?
Charly sendiri mengakui tidak akan mengambil tindakan spesifik menanggapi ucapan Andika Mahesa. Pada intinya, Ia hanya ingin meluruskan berita yang salah agar orang lain tidak salah kaprah.
Baca Juga : 5 Potret Rumah Tri Suaka di Halaman Kampung Yogyakarta
“Tidak perlu dan tidak penting juga untuk ditentang. Hanya perlu diluruskan saja agar sejarah tidak menjadi keliru-keliru. Jangan asal ngecap mentang-mentang dah naik daun lagi gayanya dah melupakan sejarah,” tutup Charly.